Apa pentingnya Kegiatan Kirab Pemilu 2024? Begitulah pertanyaanku setelah mendengar akan ada kegiatan Kirab Pemilu 2024 sekitar 7 (tujuh) bulan yang lalu. Pertanyaan ini saya sampaikan ke beberapa teman termasuk parnert kerjaku, Zainal Arifin Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat. Saya mulai paham setelah membaca petunjuk teknis dan menonton seremonial acara Peluncuran Kirab Pemilu 2024 melalui Youtube yang diselenggarakan oleh KPU RI pada tanggal 14 Februari 2023.

Kirab Pemilu 2024 adalah sebuah kegiatan sosialisasi dan pendidikan dalam rangka memperingati setahun menuju hari pemungutan suara Pemilu 2024 dengan tema “Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa”. Secara praktis Kirab Pemilu 2024 ini juga mengsosialisasikan siapa saja yang menjadi peserta pemilu 2024 nantinya dengan menggiring bendera partai secara estafet ke seluruh wilayah Indonesia. Ada 18 (delapan belas) partai politik nasional yang akan ikut berkompetisi dalam pemilu 2024 yakni; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan BIntang (PBB), Partai Demokrat (PD), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Pada kirab pemilu KPU RI menyiapkan 7 (tujuh) jalur yang akan dilalui kirab pemilu ini. Kabupaten Wajo masuk dalam jalur 7 yang mana bendera kirab pemilu start di Papua dengan melintasi sebanyak 43 satuan kerja KPU (satker KPU). Tidak semua kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan dilalui kirab pemilu ini. Hal ini menjadi suatu keberuntungan bagi kami di KPU Kabupaten Wajo.

Sebagaimana jadwal yang telah ditentukan oleh KPU RI, Bendera kirab pemilu akan tiba di Kabupaten Wajo pada tanggal 29 Agustus 2023 dan akan digiring keliling kabupaten Wajo selama sepekan. Dua bulan sebelum tiba di daerah kami, KPU Kabupaten Wajo sudah mulai mempersiapkan konsep dan rencana aksinya. Mulai dari penjemputan di batas Kabupaten Luwu-Wajo, prosesi penerimaan, hingga mengantar bendera kirab pemilu di kabupaten tetangga yakni Kabupaten Bone.

Ada beberapa pembagian kerja dan Tim kami bentuk dalam kegiatan kirab pemilu tersebut. Saya yang diberi tugas untuk melakukan penjemputan diperbatasan, ada yang bertugas pada prosesi penerimaan di Lapangan Merdeka dan ada juga yang mengkoordinir kegiatan kegiatan yang akan dilakukan ditiap kecamatan yang akan dikunjungi.

Setelah berdiskusi panjang dan merekayasa alur kegiatan akhirnya disepakat beberapa bentuk kegiatan baik yang formal sesuai yang diperintahkan KPU RI maupun kegiatan yang kami kreasi sendiri.

Secara formal kami membuat seremonial penjemputan di batas kabupaten selanjutnya bendera kirab pemilu beserta iring iringan tiba di Kantor KPU meski sebenarnya hal ini pada hari pelaksanaan hanya melintas karena diburu waktu. Lokasi yang kami jadikan tempat kegiatan adalah Lapangan Merdeka. Pemilihan tempat ini didasari karena tempatnya strategis yang berada di pusat Kota Sengkang, ibukota Kabupatan Wajo.

Sebagai koordinator penjemputan, hari itu saya tertantang untuk memobilisasi orang banyak. Segala kebutuhan dan koordinasi dengan beberapa pihak saya lakukan. Hal ini disebabkan karena ada sekitar 50 mobil dan ratusan manusia yang mengiringi bendera tersebut mulai dari perbatasan. Kemudian memasuki batas kota tepatnya dari Kantor Bupati Wajo rombongan bertambah lagi sekitar 30 mobil lagi yang terdiri dari para forkompimda dan pengurus partai politik. Praktis siang itu kondisi lalulintas di Kota Sengkang macet karena iring iringan tersebut.

Setelah tiba di lokasi acara, para rombongan kirab pemilu disambut dengan lantunan salawat nabi dari teman teman dari pesantren Asadiyah Sengkang kemudian dilanjutkan dengan prosesi pertunjukan seni tari daerah dari teman taman badan adhoc.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua KPU Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Koordinator Divisi Sosdiklih KPU Sulawesi Selatan, Bapak Hasruddin Husein. Dalam sambutannya, mengapresiasi pelaksanaan kirab pemilu di Kabupaten Wajo karena dihadiri sekitar 2000 orang yang terdiri dari Forkompinda, KPU Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan, Pengurus Parpol, dan yang tak kalah membanggakan adalah kami mampu menghadirkan seluruh penyelenggara pemilu tingkat kecamatan dan desa se Kabupaten Wajo. Momentum ini sengaja kami buat untuk mempertemukan semua penyelenggara pemilu dengan peserta pemilu se Kabupaten Wajo.

Kegiatan kirab pemilu semakin meriah pada saat pembacaan Deklarasi Pemilu yang dipandu oleh Ketua KPU Kabupaten Wajo, Bapak Haedar. Kemudian dilanjut penampilan koreografi huruf yang di rekam melalui drone secara langsung yang dapat disaksikan oleh para tamu undangan. Persembahan ini melibatkan sekitar 600 orang peserta kegiatan. Terakhir kegiatan penerimaan bendera kirab ini ditutup dengan peluncuran kirab pemilu di Kabupaten Wajo yang ditandai dengan melepaskan balon gas yang bergambar logo partai ke udara. Dengan adanya kirab pemilu ini, kami berharap pemilu 2024 akan berjalan lancar, bebas dan adil sebagaimana asas pemilu. Bebas berarti bebas dari kekerasan, paksaan, ancaman, kecurangan (fraud), diskriminasi, manipulasi suara, bahkan praktik administratif yang dapat menghambat kebebasan dan hak-hak pemilih.[1]

Setelah proses penerimaan kirab pemilu, kami tidak langsung istirahat melainkan kegiatan ini baru terasa lelahnya setelah kami harus berkeliling membawa bendera kirab pemilu menyusuri pelosok pelosok kecamatan dan desa desa di Kabupaten Wajo.

Desain kegiatan kirab pemilu di tingkat kecamatan kami bagi berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil) dengan jenis kegiatan yang berbeda beda. Hal tersebut dengan pertimbangan efektifitas dan efesiaensi anggaran, sebab jika kita akan menggiringnya ke tiap tiap kecamatan maka tidak cukup waktu yang tersedia dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Sebagaimana kita ketahui, Kabupaten Wajo memiliki 6 (enam) daerah pemilihan. Hari pertama di Dapil Wajo 3 (Kecamatan Maniangpajo, Gilireng dan Belawa), kami melaksanakan penyebaran bahan sosialisasi di Pasar Anabanua. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan pemilih bagi pemilih pemula di SMAN 4 Wajo, Saya mengapresiasi anak-anak sekolah yang menyambut kita dengan penampilan senam kreasi yang sungguh kreatif. Terakhir pendidikan pemilih di Komunitas adat Tolotang dan masyarakat desa Sogi Kecamatan Maniangpajo.

Hari Kedua di Dapil Wajo 2 (Kecamatan Tanasitolo dan Majauleng), Kami membuat kegiatan penyebaran bahan sosialisasi di Pasar Atapange Kec. Majauleng. Sementara di Kec. Tanasitolo, kami melaksanakan pendidikan pemilih di Pesantren Mahad Aly Asadiyah yang juga nantinya menjadi TPS Lokasi Khusus serta kegiatan penyebaran bahan sosialisasi di Kampung Sutra di Desa Pakkanna.

Hari Ketiga di Dapil Wajo 5 (Penrang, Sajoanging, Takkalalla, dan Bola), Teman-teman badan adhoc keempat kecamatan mendesain kegiatannya dengan melakukan penyebaran bahan sosialisasi di Pasar Doping Kec. Penrang, sosialisasi dan pendidikan pemilih di Komunitas Pekerja Perempuan Rumput Laut di Sajoanging. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan bersih bersih kampung di sekitar pelabuhan. Terakhir, melakukan tudang sipulung sambil menyaksikan persembahan dari PPK dan PPS baik senam, lagu solo dan tari tarian. Menurutku, kegiatan ini adalah salah satu yang cukup meriah untuk skala kecamatan.

Hari Keempat di Dapil Wajo 6 (Sabbangparu dan Pammana), Pagi hari kami sudah meluncur bersama tim kirab pemilu menuju sekretariat PPK Kecamatan Sabbangparu kemudian melakukan jalan santai menuju Pasar Salojampu yang lokasinya juga tidak jauh dari sekretariat PPK. Kami melakukan penyebaran bahan sosialisasi di Pasar Salojampu dengan menyasar para pedagang dan pembeli. Siang hari kami lanjutkan sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk segmetasi pemilih perempuan di Majelis Taqlim se Kec. Pammana.

Hari kelima di Dapil Wajo 1 (Tempe), Kami melaksanakan senam jantung sehat bersama komunitas senam di Lapangan Merdeka kemudian di lanjutkan penyebaran bahan sosialisasi di Pasar Mini Sengkang. Tak lupa pula kami memperkenalkan Boneka Maskot Pemilu 2024 yakni Sura dan Sulu.

Hari keenam kembali Dapil Wajo 6 (Sabbangparu) karena semestinya hari itu berakhir dan membawanya ke kabupaten Bone namun karena beberapa persiapan penyambutan belum siap di Kabupaten Bone akhirnya kami mendapat tambahan jatah sosialisasi sehari lagi. Kegiatan sosialisasi kami laksanakan di SMKN 6 Wajo Untuk mendukung program Kemedikbud RI yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Suara Demokrasi.

Sebelum saya akhir tulisan ini, saya mau kembali ke pertanyaan awal pada tulisan ini, Apa pentingnya kirab pemilu 2024 bagi kami di KPU Kabupaten Wajo? atau setidaknya bagi saya secara pribadi, kirab pemilu ini membuat kesan tersendiri bagi saya.

Saya mencoba mengurai dan mengambil hikmah dari kegiatan ini, saya melihat betul keseriusan, kekompakan dan kebersamaan semua pihak dalam mengsukseskan kegiatan ini. Mulai dari penyelenggara pemilu, peserta pemilu bahkan Pemerintah Daerah.

Sebagai penyelenggara pemilu di Kabupaten Wajo, kami tidak pernah membuat kegiatan yang menggabungkan kegiatan lapangan berdasarkan Daerah Pemilihan, biasanya dilakukan di kecamatan atau desa masing masing. Berbeda dengan kirab pemilu ini memberi nuansa baru bagi kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih sekaligus dapat menjadi rekomendasi untuk strategi membuat kegiatan lapangan secara bersama sama. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban dan kebersamaan antar penyelenggara pemilu baik tingkat kecamatan (PPK) maupun tingkat desa/kelurahan (PPS). Kegiatan semacam ini dapat menjadi ajang berkumpul, diskusi dan saling bertukar informasi antar penyelenggara (badan adhock).

Bagi peserta pemilu atau partai politik, kami patut mengapresiasi karena dukungan dan partisipasinya dalam kegiatan ini sangat terasa. Semua parpol berbondong bondong membawa pengurus dan kadernya untuk ikut memeriahkan kegiatan kirab pemilu. Sambil meneguhkan komitmen bersama dalam deklarasi kirab pemilu 2024 untuk mewujudkan pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa, Melaksanakan Pemilu 2024 secara luber dan jurdil, melaksanakan pemilu yang berintegritas dan bertanggungjawab terhadap proses dan hasil serta mewujudkan pemilu 2024 untuk memajukan kesejahteraaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Terakhir, Pemerintah Daerah kami juga bersyukur adanya dukungan dan fasilitas yang diberikan sehingga kegiatan ini dapat maksimal tanpa mengeluarkan dana yang banyak. Untuk Pihak Keamanan dari TNI dan Kepolisian yang telah menjaga agar kegiatan ini tetap kondusif serta kepada semua yang terlibat, kami KPU Kabupaten Wajo mengucapkan banyak terima kasih.

 

 

 

 

[1] Aditya Perdana, Benget Manahan Silitonga, Ferry Daud M. Liando, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Kris Nugroho, Mada Sukmajati, Pramono U. Tanthowi, Titi Anggraini, Tata Kelola Pemilu di Indonesia, ( Jakarta Pusat: Komisi Pemillihan Umum, 2019). Hal 24